Happy birthday to you,.. happy birthday to you,.. happy birthday... happy birthday,.. happy birthday to you,.. :)
Pengen banget aku nyanyiin lagu itu buat kamu di hari ini, hari dimana aku posting tulisan ini. Tanggal 22 November 2013 adalah hari ulang tahunmu, tahun ini kamu baru 18 tahun ya?! hhaha masih kecil ya, masih unyu-unyu :). Tahun ini aja aku udah 19 tahun, padahal kan makannya banyakan kamu #GakNyambung.
Sayang banget hari ini aku nggak bisa nyanyiin itu didepan kamu, aku nggak bisa nemenin kamu, aku nggak bisa ada disamping kamu pas hari ulang tahunmu. Maafin aku ya ?! aku nggak bisa ngelakuin semua hal itu dihari ulang tahunmu. Aku cuma bisa doain kamu dari jauh. Maaf juga karena cuma doa yang bisa aku lakuin buat kamu, untuk selebihnya bukannya aku nggak mau ada disamping kamu dihari spesialmu ini. Tapi aku takut, takut sama sifat kamu yang masih belum bisa aku ngertiin. Sifat kamu yang dulunya baik, ramah, selalu melempar sepatu kemuka aku, eits,.. melempar senyum maksutnya hhehe.
Sekarang sifat kamu cuek, secuek-cueknya artis kalo minta difollback. Aku nggak ngerti dengan hal itu. Meskipun aku punya salah atau ada hal dan tingkahku yang mengecewakanmu. Harusnya kamu bilang sama aku. Kamu nggak bisu kan?! kamu bisa ngomong. Nggak ngilang tiba-tiba kayak gini. Aku tegur kamu diam, meskipun kamu terkadang menanggapi sapaan aku. Tapi tanggapanmu begitu dingin sama seperti es jeruk yang ada disamping laptopku yang menjadi temanku menuliskan tulisan ini #SambilMinum. Beda dengan tanggapanmu saat pertama kita kenalan dan sampai kita semakin dekat hanya dengan beberapa minggu saja. Saat itu tanggapanmu begitu hangat, begitu ceria, begitu menyejukan. Dan kamu tau??? aku rindu akan saat itu.
Kamu masih inget gak?! waktu kita kesuatu tempat dalam sebuah acara yang tidak ingin aku sebutkan acaranya ditulisanku ini. Masih inget kan??. Kita waktu itu nginep selama tiga hari dua malam. Bukan tentang acara yang kita hadiri bersama teman-teman yang membuatku berkesan, Bukan karena acara itu menjadi sekaligus liburan buat aku yang membuatku berkesan, tapi selama tiga hari dua malam itu adalah saat dimana aku dan kamu menjadi semakin dekat, aku merasakannya dan seharusnya kamu juga begitu :(
Saat itu kira-kira habis maghrib wajahmu pucat, lakumu terlihat tidak bergairah, kamu begitu lemas waktu itu. Saat aku tanya "Kamu kenapa? sakit ya,..? kamu hanya diam saja, dan aku hanya bisa berkesimpulan bahwa kamu masuk angin atau apalah itu. Lalu aku berinisiatif membelikanmu obat untuk masuk angin. Ntah apa yang ada dipikiranku saat itu tiba-tiba saja hatiku menggerakkanku untuk membelikanmu obat. Aku mengajak temanmu untuk kewarung bukan karena aku tidak berani sendirian tapi aku
ingin memberikan obat itu lewat tangan temanmu. Karena aku takut jika aku yang memberikannya, nanti kamu malah beranggapan kalo aku itu sok perhatian sama kamu. Setelah memberikan obat itu kepada temanmu. Aku membuatkan teh hangat dan aku juga memberikannya ke temanmu untuk diberikan kepadamu.
Konyol memang.
Setelah beberapa menit. Kamu keluar kamar dan menuju kamarku, saat itu aku memang sedang sendirian dikamar.
"Makasih ya,.." kata kamu saat itu.
"Buat,..???" jawabku datar.
"Buat semuanya,.. jawab kamu singkat waktu itu. Aku hanya diam saja dan berfikiran, mungkin temannya memberitahukan siapa yang memberikanmu obat dan mengantarkan teh anget itu. Tapi ahh sudahlah, aku tidak ingin beranggapan yang aneh-aneh.
Setelah itu kamu duduk disampingku dan meminta aku memijat bahumu. Kamu menyampingkan rambut panjangmu kedepan supaya tidak mengganggu aku memijat. "kamu kok bisa masuk angin begini,..?!" tanyaku berbasa-basi. "Nggak tau nih, mungkin kecapek'an kali,.."Abis ini kamu makan, terus istirahat ya,..? Jawabku sekenanya dan kamu hanya menggumam menyanggupi ucapanku.
Aku melihatmu kembali ceria sesaat setelah makan. Hhaha,.." aku tertawa dalam hati, mungkin kamu hanya belum makan makanya badanmu lemas :).
Keesokan harinya saat siang hari seusai acara kamu mengajakku menonton film. Aku masih inget judul filmnya saat itu. Aku tidak mau menyebutkan film itu dalam tulisan ini. Tapi aku inget sekali, film itu menceritakan tentang para manusia yang tidak sempat mengutarakan perasaannya kepada orang yang dicintainya dan harus rela kehilangan orang yang dicintainya itu. Selama film itu diputar dilaptop yang kamu bawa, kamu bersandar dibahuku selama menontonnya. Dan aku melihat kamu merasa nyaman saat kepalamu disandarkan dibahuku, Begitu juga aku, ntah apa ini namanya, yang jelas aku sangat tidak merasa direpotkan akan perilakumu. Dan aku pun merasa nyaman akan hal itu :)
Dibeberapa adegan terakhir film, air matamu keluar membanjiri pipi manismu. Dan sampai dimenit-menit akhir film tangismu semakin meledak. Aku pun menoleh kearahmu, aku merangkulmu dengan tangan kiriku serta tangan kananku mengusap air mata yang terus mengalir dari matamu yang agak sipit itu. Aku pun membelai rambutmu dan itu membuatmu tenang kan?! aku tau itu karena kau tidak menolak saat aku melakukan hal tersebut.
Aku harap kamu masih ingat akan semua kejadian yang menurutku itu sangat berkesan. Berbagai peristiwa yang selalu membekas dihatiku. Kamu mungkin tidak merasakannya. Ya,.. seperti di film yang kita tonton itu kali ya hhehe. Dimana seseorang merasa dekat dengan orang yang dikaguminya, namun tidak pernah terucap dibibirnya untuk mengatakan Aku Sayang Kamu.
Hari-hari berikutnya kita bertemu lagi. Dan saat itulah aku merasa ada yang berubah dari caramu memandangku, tatapanmu seolah sedang menatap seorang penjahat yang harus dihukum mati. Kamu mulai berubah. Aku merasakannya.
kamu ingetkan? saat itu aku membuatkanmu lukisan atau lebih tepatnya sketsa wajahmu disebuah kertas gambar yang aku sobek dari buku gambar. "Hey,.. " sapaku kala itu. dan kamu hanya mengernyitkan keningmu untuk menanggapi pernyataanku. "Semalem aku buat sketsa wajahmu loh,.." kataku sambil tersenyum ringan, sebagai pertanda bahwa aku berharap kamu menyukai lukisanku. Dan kamu inget kan waktu itu kamu bilang apa?! waktu itu setelah aku memperlihatkan hasil gambaranku itu dan kamu memegangnya kamu malah menjawab "Jelek,.. sama sekali nggak mirip,.." Itu kata-katamu atas sketsa wajahmu yang aku buat semalaman. Dan setelah kamu mengeluarkan kata-kata itu sambil menaruh gambaranku itu diatas meja begitu saja, dengan tanggapanmu yang sangat datar. Inget kan?!
Kamu tau?! aku membuat sketsa wajahmu itu semalaman. Aku harus membayangkan wajahmu untuk memulai menggoreskan pensilku diatas kertas putih itu. Aku membuat itu begitu detail dan aku berusaha membuat itu untuk menjadi semirip mungkin denganmu. Aku sampai-sampai harus tidur setelah adzan subuh berkumandang. Kamu nggak pernah tau kan pengorbananku?! Kamu nggak pernah tau kan bagaimana aku yang selalu berfikir untuk menemukan ide, supaya bagaimana caranya kamu bisa merasa nyaman saat disampingku.?! Kamu nggak pernah tau itu, atau kamu memang nggak pengen tau akan semua pengorbanan-pengorbananku untuk selalu membuatmu tersenyum setiap hari?!
Dan Kamu tau?! kata-katamu tentang sketsa yang aku buat itu tidak beda jauh dengan aku harus menerima tusukan-tusukan jarum pentol dipantatku. Kata-katamu membuatku sakit. Harusnya kamu bilang kalo sketsaku itu lumayanlah atau standarlah jika kamu tidak ingin bilang sketsaku itu bagus. Setidaknya aku merasa dihargai jika kamu bilang seperti itu tidak dengan kata-kata "Jelek,.. sama sekali nggak mirip,..". Setidaknya aku merasa pengorbananku itu dihargai meskipun kamu berkata tidak jujur kepadaku.
Dan beberapa hari terakhir ini hatiku seakan berbicara kalo aku udah nggak perlu lagi memperjuangkan apa yang seharusnya tidak perlu diperjuangkan. yaitu kamu.
Sekarang jika aku tegur di sosial media kamu seolah tidak mengenalku. Kamu membuat aku menjadi seperti orang bodoh yang selalu menggucapkan "Hey pagi,.. diakun twittermu. Tanpa adanya balasan satupun darimu. Aku benar-benar merasa dibuat menjadi seperti orang bodoh sama kamu.
Dan sekarang aku nggak akan menunggumu kembali, aku lebih memilih kembali menjadi diriku seperi dulu, sebelum ada kamu.
Ohya,.. aku selama ini selalu menuliskan cerita kita. Yang isinya semua cerita tentang kita, cerita dari awal kita ketemu, cerita bagaimana kita bisa menjadi dekat, sampai cerita kita sekarang yang sudah tidak bisa lagi aku tuliskan. Dan kamu tau kan alasannya kenapa aku tidak lagi menuliskannya tanpa aku perlu lagi menjelaskan?!
Pokoknya semua cerita masih aku simpan di laptopku. Cerita aku sama kamu. Bahkan aku sering ketawa-ketawa sendiri baca ceritanya.
Mungkin kamu nggak bisa baca tulisanku ini sekarang. Tapi mungkin suatu saat kamu akan baca semua tulisan-tulisanku. Ntah kamu mau bacanya apa nggak sih :( . Tapi untuk kali ini kayaknya nggak perlu dech, karena mungkin sikapmu yang sekarang berubah karena kamu udah punya sisi lain dihati kamu, makanya sikap kamu berubah kayak gini. Mungkin kamu nggak mau nyakitin aku dengan bilang bahwa kamu sudah ada yang mengisi ruang kosong dihati kamu. Jika memang itu alasannya, aku lega, karena tugasku sekarang hanya tinggal kembali seperti biasa sebelum ada kehadiranmu dikehidupanku.
Aku nggak nganggep ini semua sia-sia kok hhehe :) , aku ikhlas melukis wajahmu meskipun kamu nggak minta, aku ikhlas menuliskan semua cerita-cerita kita.
happy birthday ya,.. selamat ulang tahun yang ke 18 tahun. semoga kamu jadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya, tambah dewasa, tambah pinter, tambah rajin kuliah, tambah rajin ibadah, tambah sayang sama orang tua mungkin itu aja kali ya,.. tambah-tambahannya kalo ada yang kurang tambahin sendiri ntar aku yang aminin hhehe :) . Semoga semuanya tercapai.
Maaf kadonya nggak jadi aku kasih sama kamu hari ini, biarin aku simpen aja dulu kali ya,.. Biarin aja, meskipun jadi kado yang tertunda. Soalnya aku takut nggak sanggup denger kata-kata kamu kalo aku kasih kado ini dan ternyata kamu nggak suka.
Hhahaha sekarang kamu mungkin udah ada yang jagain, dan sekarang aku mau jagain bidadari lain yang mau aku jagain juga buat gantiin posisi kamu :)
Good bye ya,.. Suatu saat kalo kita ketemu mungkin udah sama-sama punya sisi-sisinya sendiri hhehe :)
Mungkin itu aja yang bisa gue ceritain hari ini. Sorry ya sob, gue agak mellow malem ini :)

galau amat ceritanya.
ReplyDeleteterkadang pengorbanan kita emang gak berarti bagi mereka.
jadi ikut galau ni
Hhaha ya memang begitulah keadaan yang sering terjadi.
Delete