Penulis : Alitt Susanto
Penerbit : Bukune
Penerbit : Bukune
Sampai kira-kira kami semua udah mulai ngantuk pesta pun bubar diiringi dengan acara halal-bihalah sesama setan. Gue sama temen gue abis dari acara itu nyari penginapan karena jarak dari rumah gue (kalianda) cukup jauh dari lokasi pesta (Bandar Lampung). Oh,. Iya inisial temen gue Roy. Gue sama roy keliling-keling tujuh puteran kota Bandar Lampung dan semua hotel penuh. Ada sih yang kosong tapi harganya ngelebihin duit jajan gue selama tiga bulan. Gue bingung, gue menggelinjang, gue mikir keras.
"Udah tidur di POM bensin aja napa" Kata roy ke gue sambil masukin jari tengahnya ke dalam lubang hidung mencari benda terunik didunia. "Palelu pitak,.. kata gue gerem. "Emang kepala gue pitak" jawab roy dengan entengnya.
Setelah gue pikir-pikir ternyata ada benernya juga nih anak, dari pada gue harus tidur dijalan, ntar gue digrepe-grepe lagi sama bencong yang lewat ,.."gue menggumam.
Roy,.. kita tidur di masjid aja !" tiba-tiba ide brilian gue keluar,..
Akhirnya gue sama roy nggak jadi tidur di POM bensin, dan kami mencari masjid yang kira-kira nyaman dan luas."soalnya gue nggak mau tidur deket-deket sama roy. Dia tidurnya anarkis men.
Setelah berputar-putar dan waktu sudah menunjukan pukul 03.40 wib, sampailah kami dimasjid dengan warna cat dominan berwana hijau tua dengan halaman yang cukup luas dan yang lebih penting adalah masjidnya nggak dikunci. *sujud syukur*
Sesampai dimasjid gue sama roy langsung tidur dengan penuh wibawanya. Setelah sebelumnya men-charger handphone. Gue masih inget kayaknya waktu itu gue mimpi ketemu sama "Yuki Kato" dikali ciliwung dan kita ngambang bersama. Sungguh mimpi yang indah kawan.
Lagi asik-asiknya ngambang bareng Yuki Kato tiba-tiba ada suara yang memanggil dan gue pun terbangun.
"Sholat subuh dulu mas" Ujar pemuda itu dengan melempar senyum ramah kepadaku. Ternyata udah subuh, dan gue masih ngantuk banget saat itu. Gue ngeliat roy yang masih tidur dihiasi dengan aliran deras cairan yang keluar dari mulutnya.
Habis gue bangunin roy , gue langsung kebelakang untuk berwudhu dan langsung menunaikan sholat subuh berjamaah. Setelah selesai sholat tiba-tiba roy manggil gue, dan bilang"Kayaknya kita harus buruan pergi fit dari sini,.."Emang kenpa?!"Jawab gue penasaran,..
Roy mulai celingak-celinguk melihat kiri dan kanan. "Tadi penjaga masjidnya bilang, kalo kita harus bersih-bersih dulu nih masjid baru boleh pulang.
Yaudah,.. kalo gitu kita pergi sekarang mumpung lagi pada dzikir." Gue langsung ngambil tas, dan langsung ngidupin motor,..
Terus kita kemana broh?!,.. Pagi-pagi gini jangankan mall, toko sempak dipinggir jalan juga belum buka?"Tanya roy sambil menguap,..
Emh,.. gue juga bingung roy,.."
Akhirnya gue sama si roy muter-muter kota pake motor, sampai musibah lagi-lagi menimpa kita. Bensin motor yang gue pake mendadak habis.*Sungguh motor yang nggak pengertian* -___-
Kita dorong motor sampe ke POM bensin, yang jaraknya lumayan bisa buat kaki gue sama roy jadi segede tabung gas elpigi. Abis ngisi bensin, dan hari udah mulai siang, kita memutuskan untuk makan. Demi memenuhi permintaan perut yang kian lama kian bernada menyakitkan.
Sehabis gue sama roy makan, kita pergi ke toko buku gramedia dikota Bandar Lampung. Gue emang lagi pengen nyari novel sih niatnya. Dan roy yang emang nggak suka ketoko buku akhirnya dia disana bukannya baca buku atau beli buku malah godain mbak-mbak kasir di gramedia. *Gue nyesel ngajak dia kesini*
Tiba-tiba mata gue tertuju pada sebuah eksemplar buku berwarna coklat dengan gambar orang yang memegang bagian belakang kepala seperti orang yang lagi stres akan suatu keadaan. Setelah gue pegang bukunya, gue elus-elus bukunya, gue baca sinopsisnya. Berikut penampakan sinopsis dari buku sesat :
MAPALA, Mahasiswa Paling Lama. Ya, itu adalah gelar yang melekat di diri gue.
Bayangin aja, belasan semester dan ratusan SKS sudah gue jalani dengan status mahasiswa, dan gue belum juga berhasil meraih mimpi memegang ijazah dan memakai toga.
Gara-gara status ini pula, gue jadi punya skill tambahan: pintar ngeles.
Misalnya ada yang nanya, "Lo kuliah kok gak lulus-lulus? Emang ngambil apa sih?"
Gue jawab, "Ngambil hikmahnya…."
Atau kalau ada adik-adik angkatan yang masih unyu nanya, "Kakak angkatan berapa?"
Gue jawab, "Dua ribu tua…."
Tapi sebenarnya, tidak lulus dulu adalah pilihan gue. For your information, gue paling takut dapet gelar "Pengangguran". Di mata gue, sebutan "Mahasiswa" itu lebih enak didengar daripada "Sarjana Pengangguran". Ditambah lagi pepatah dari negeri seberang yang selalu terngiang di telinga: "Wisuda adalah pengangguran yang tertunda."
Oke… itu gue aja sih ngeles….Ini gue, sang Tuna-Wisuda, dan cerita gue tentang bertahan hidup di belantara kampus…
Bayangin aja, belasan semester dan ratusan SKS sudah gue jalani dengan status mahasiswa, dan gue belum juga berhasil meraih mimpi memegang ijazah dan memakai toga.
Gara-gara status ini pula, gue jadi punya skill tambahan: pintar ngeles.
Misalnya ada yang nanya, "Lo kuliah kok gak lulus-lulus? Emang ngambil apa sih?"
Gue jawab, "Ngambil hikmahnya…."
Atau kalau ada adik-adik angkatan yang masih unyu nanya, "Kakak angkatan berapa?"
Gue jawab, "Dua ribu tua…."
Tapi sebenarnya, tidak lulus dulu adalah pilihan gue. For your information, gue paling takut dapet gelar "Pengangguran". Di mata gue, sebutan "Mahasiswa" itu lebih enak didengar daripada "Sarjana Pengangguran". Ditambah lagi pepatah dari negeri seberang yang selalu terngiang di telinga: "Wisuda adalah pengangguran yang tertunda."
Oke… itu gue aja sih ngeles….Ini gue, sang Tuna-Wisuda, dan cerita gue tentang bertahan hidup di belantara kampus…
Ntah kenapa waktu liat buku ini sekaligus baca sinopsisnya gue jadi pingin beli nih buku. Buku Berjudul Skripshit : Kisah Sesat Mahasiswa Abadi. Yang ditulis oleh Alitt susanto dan diterbitkan oleh BUKUNE ini memang buku yang sangat mengubah gaya kehidupan gue dalam bidang tulis-menulis.
Jadi gara-gara buku ini juga gue jadi sering untuk nulis komedi. Sejak buku ini habis gue baca dan tau kalau sipenulis ini ada dijogja, makanya gue sekarang kuliah dijogja dengan harapan bisa ketemu langsung, tapi sekarang belum ketemu, tapi suatu saat nanti gue yakin bakal bisa photo bareng Alitt Susanto. Itu adalah salah satu contoh bahwa buku ini telah mengubah hidup gue selama ini.
"Buku Skripshit yang udah gue beli bakal ditandatangi langsung oleh Alitt Susanto"
Sebuah harapan yang harus jadi kenyataan.

No comments:
Post a Comment