Wednesday, 19 February 2014

Buat...

Buat...

Aku masih ingat saat caramu menatap mataku, aku masih ingat bagaimana kau berbicara padaku, aku masih ingat betul betapa nyamannya berada disampingmu. Rasanya seperti ada yang hilang jika sehari saja tidak melihatmu.

Sekarang sifat kamu cuek, secuek-cueknya artis kalo minta difollback. Aku nggak ngerti dengan hal itu. Meskipun aku punya salah atau ada tingkahku yang mengecewakan. Harusnya kamu bilang sama aku. Kamu nggak bisu kan?kamu bisa ngomong!. Kamu nggak harus ngilang tiba-tiba kayak gini. Setiap aku tegur kamu selalu aja diam, gimana aku bisa tau salah aku dimana kalau setiap aku ajak ngobrol kamu selalu menghindar.

Kamu beda dari yang sebelumnya. Aku merasa kamu bukanlah kamu yang aku kenal dulu, yang selalu ceria, murah senyum, asik diajak ngobrol. Kamu yang sekarang lebih cuek, pelit senyum, susah buat diajak ngobrol.

Kamu inget nggak waktu kamu ngajakin aku nonton film? Judul filmnya Rectoverso. Film yang menceritakan tentang para manusia yang tidak sempat mengutarakan perasaannya kepada orang yang mereka sukai dan harus rela kehilangan sebelum sempat mengungkapkan perasaannya. Kamu inget nggak selama film itu diputar, kamu bersandar dibahuku. Sepertinya kamu nyaman dengan itu. Aku pun begitu.

Dibeberapa adegan terakhir film, air matamu membanjiri pipi manismu. Sampai dibeberapa adegan terakhir film, tangismu semakin meledak. Aku menoleh kearahmu, aku merangkulmu dengan tangan kiriku serta tangan kananku mengusap air mata yang terus mengalir dari matamu. Aku membelai rambutmu dan itu membuatmu tenang kan? Aku tau itu karena kau tidak menolak saat aku melakukan hal tersebut.

Aku senang ketika apa yang aku lakukan bisa membuatmu lebih tenang dan nyaman.

Aku harap kamu masih ingat akan semua kejadian yang menurutku itu berkesan.

Hari-hari berikutnya kita bertemu lagi. Dan saat itulah aku merasa ada yang berubah dari caramu memandangku. Kamu mulai berubah. Aku merasakannnya.

Dan beberapa hari terakhir ini hatiku seakan berbicara kalau aku udah nggak perlu lagi memperjuangkan apa yang seharusnya tidak perlu diperjuangkan. 

Dan sekarang aku nggak akan menunggumu kembali, aku lebih memilih kembali menjadi diriku seperi dulu, sebelum ada kamu.
Oh iya,.. aku selama ini selalu menuliskan cerita kita. Yang isinya semua cerita tentang kita. Cerita dari awal kita ketemu, cerita bagaimana kita pernah dekat sebelumnya, sampai cerita yang sekarang sudah tidak bisa lagi aku tuliskan. Karena salah satu tokoh dalam cerita itu sudah hilang entah kemana.

Sampai sekarang aku belum juga tau kenapa sifat kamu berubah. Mungkin kamu udah punya sisi lain dihati kamu. Mungkin kamu nggak mau nyakitin aku dengan bilang bahwa kamu sudah ada orang yang beruntung mengisi hati kamu.

Tiga bulan yang lalu aku pengen banget nyanyiin lagu ulang tahun didepan kamu, bahkan aku udah nyiapin kado seminggu sebelum hari ulang tahunmu. Tapi ternyata aku nggak bisa nyanyiin lagu itu didepan kamu, aku nggak bisa nemenin kamu, aku nggak bisa ada disamping kamu disaat hari bahagiamu. Aku Cuma bisa doain kamu dari jauh. Maaf.

Hhahaha sekarang kamu mungkin udah ada yang jagain, dan sekarang aku mau jagain bidadari lain yang mau aku jagain juga buat gantiin posisi kamu :)

Sampai ketemu lagi ya,.. Suatu saat kalau kita ketemu lagi, mungkin kamu udah tambah keren, karena kamu anak yang pinter. Nggak seperti aku. Mungkin juga kalau kita ketemu lagi nanti udah sama-sama punya sisi-sisinya sendiri. Satu kata yang masih aku inget dari kamu dan selalu aku jadikan alasan untuk bangun setiap pagi.

“Kamu itu nggak bodoh, kamu itu cuma sedikit malas untuk memperjuangkan apa yang kamu inginkan,..”


Arif Fitra

No comments:

Post a Comment