Tuesday, 29 April 2014

Pilih Jurusanmu Pilih Masa Depanmu?!

Sebenernya apa sih yang menentukan masa depan kita? Harta orang tua yang banyak? Punya cewek yang banyak? atau pilihan jurusan yang tepat?.



Kalau menurut gue sih, nggak ada yang bener dari semuanya! karena menurut gue yang paling menentukan masa depan kita ya kita sendiri, yang lain hanyalah faktor pendukung. Terlahir dengan kedua orang tua yang memiliki harta yang berlimpah tapi kalau elo foya-foya terus sih sama aja bohong, cepat atau lambat harta orag tua elo bakal habis juga karena ulah elo sendiri, karena sesungguhnya yang boleh foya-foya itu cuma fatin sidqia. dan kalau elo juga terlahir dengan wajah tampan dan mempunyai banyak cewek disekitarnya terus elo bakalan jadi orang yang mapan? enggak juga men? Sebuah ketampanan nggak menjamin hidup lo bakal sukses. dan yang terakhir kalau elo bilang jurusan yang tepat itu bisa ngejamin hidup elo sukses! apakah iya?

Gue tahun kemaren disuruh nyokap buat ngambil fakultas kesehatan, yaitu dijurusan farmasi. Nyokap selalu bilang "Dicoba aja dulu,.." meskipun gue sebetulnya nggak menyukai itu. Akhirnya gue emang bener-bener nggak betah. Satu karena faktor gue yang nggak menyukai pelajarannya dan gue merasa gak nyaman dengan itu. Kedua karena gue suka hidup bebas dan nggak harus hidup diasrama kesehatan, sorry, dikampus kesehatan gue itu mengharuskan kalau mahasiswanya untuk bertempat tinggal selama masa studi dikampus, dan lagi-lagi gue merasa nggak nyaman dengan itu.

Gue orang yang keras kepala, dan sangat mencintai hidup yang bebas. Bebas disini bukan berarti gue bebas ngapa-ngapain kayak bebas minum-minuman keras, bebas makai narkoba, bebas macarin anak pejabat. Bukan itu yang gue maksud dengan bebasnya gue. Tapi Bebasnya gue adalah bebas degan segala hiruk pikuk kehidupan luar yang selalu penuh tantangan yang tentunya bisa kita ambil hikmahnya. 

Menurut gue kehidupan diluar asrama itu lebih mengasikan, dan nggak monoton kayak diasrama. Yang setiap siklus hidup setiap harinya adalah bangun pagi - sarapan - kekampus - pulang kampus - ngerjain tugas/belajar - tidur. dan begitu seterusnya. Mungkin bagi sebagian orang itu sih gak masalah. Tapi buat gue itu masalah, karena gue jadi nggak ngerti gimana sebenarnya kehidupan diluar sana. Jujur selama diasrama gue kangen kehidupan luar. Gue kangen nongkrong bareng temen-temen diluar karena nggak diasrama nggak bisa gue lakuin hal kayak gitu. diasrama terlalu tertib.

Dan pada akhirnya gue ngambil keputusan untuk meninggalkan kampus itu. Iya,.. gue mengundurkan diri dari kampus itu setelah beberapa bulan berada disana. Gue tau keputusan gue pasti menyakiti beberapa pihak, baik pihak kampus da asrama yang sebenernya memang baik dan gue juga ngecewain keluarga gue, terutama nyokap gue. Dia merasa sangat kecewa dengan keputusan gue. apalagi tentang keputusan gue yang tanpa harus bilang dulu ke nyokap. Gue keluar dari sana baru gue bilang ke nyokap kalau gue nggak betah dan nggak mau ngelanjutin kuliah disana.

Menurut lo salah nggak gue?!

Kalau menurut gue, udah jelas salah, salah banget malah. 

Itu sekedar cerita gue aja sih. Intinya sih pikir-pikir mateng-mateng dulu dari awal biar nggak ngecewain beberapa pihak, terutama keluarga. memang sih kuliah itu nggak menentukan masa depa yang baik atau nggak tapi jangan sampai pilihan elo nantinya malah membuat elo merasa nggak nyaman dan kasusnya malah kayak gue dan harus ngecewain orang lain. Apalagi orang itu adalah orang yang paling elo sayang.

saran gue sih, meskipun kuliah dijurusan apapun itu nggak masalah, asalkan elo merasa cocok dan yang paling penting adalah nyaman dalam menjalankannya. Karena kalau elo nggak nyaman itu cuma jadi beban nantinya buat elo dan kuliah elo nggak bakal kelar-kelar. 

gue selalu disalahkan orang ketika gue milih untuk keluar karena itu adalah pilihan yang bodoh dan gue selalu ditanya, "Emang dengan jurusan yang bakal elo ambil ini elo bakalan sukses fit,..?!" gue selalu jawab pertanyan kayak gini dengan, "Emang belum tentu sukses, tapi gue nyaman dengan pilihan gue sendiri, dan gue janji gue bakal bales rasa kecewa nyokap gue dengan sebuah kebahagian nantinya,.."

Kenyamanan adalah hal terbesar yang nggak bisa dibeli dengan apapun. 

Orang biasa pergi ke pasar dengan sepeda nggak masalah karena dia nyaman.
Orang kaya pergi kepasar dengan sepeda itu masalah buat mereka, karena nggak nyaman.

Nyamannya orang itu beda-beda tergantung dengan pribadinya masing-masing. Tapi terkadang dalam hidup juga gue belajar kalau ternyata nyamannya kita belum berarti nyaman buat orang lain. Maksud gue jangan sampai kenyamanan kita ini mengganggu kenyamanan orang lain. jadi usahakan kenyamanan elo itu nggak merugikan orang lain.

ternyata nyaman juga pilih-pilih. Kayak kita milih cewek. Kita merasa nyaman dengan dia, tapi dia merasa nyaman dengan yang lain. Itu sakit men !

No comments:

Post a Comment